Waktu pertama melihat cover DVD yang diberi judul “My Sassy Girl 2″ ini, spontan saya merasa tertarik dan penasaran demi membayangkan “My Sassy Girl” yang sangat fenomenal di tahun 2001 itu. Apakah memang film ini merupakan versi remake nya, sequel atau cuma sekedar mirip di judul tapi berbeda isi serta kemasan di dalamnya? Let’s find out!
Tidak seperti “My Sassy Girl” remake versi Hollywood atau Bollywood, “My Sassy Girl 2″ ternyata beda banget dan bahkan melesat jauh dari jalur ide asli My Sassy Girl produksi tahun 2001. My Sassy Girl ini sejatinya ternyata berjudul Frivolous Wife atau di negeri asalnya juga dikenal dengan Nalnarijongbu (The Taming of the Shrew). Bercerita tentang seorang cewek cantik, badung, player type, yang notabene adalah anak tunggal seorang pengusaha real estate dan berbagai bisnis bawah tanah lainnya (penagih hutang, penyita dan penilai lahan, disebut juga mafia like jobs). Yoon Seo dengan kecantikannya ini selalu berhasil mendapatkan hati laki-laki manapun yang diinginkannya sampai suatu hari Yoon Seo bertemu Jeong Do yang alih-alih tertarik padanya malah mengacuhkan kehadirannya. Hasrat menang dan keinginan untuk bermain hati dengan si ganteng yang pemalu ini pun membuat Yoon Seo merancang segala taktik untuk mendekati dan bahkan memacari Jeong Do. Sampai akhirnya ketika Jeong Do telah berada di genggamannya, Yoon Seo pun ingin menuai kemenangannya pula dengan mendapatkan Jeong Do dalam pelukannya. Makar Yoon Seo pun dilancarkannya, namun di luar dugaan Jeong Do malah menyetujui gertakan Yoon Seo untuk berpisah. Namun sebagaimana beratnya hati Jeong Do yang telah jatuh cinta pada si cantik itu, Yoon Seo sendiri juga ternyata benar-benar jatuh cinta pada Jeong Do yang tulus, baik hati serta sangat memperhatikannya. Tak ayal lagi, meski Jeong Do akan dijodohkan oleh keluarganya, kedua muda-mudi ini pun tenggelam dalam lautan cinta dan asmara mereka yang semakin membara. Akibatnya Yoon Seo hamil yang membuat ayahnya murka dan mengutus anak buahnya untuk menangkap Jeong Do. Jeong Do yang tidak diberitahu tentang kehamilan Yoon Seo pada saat itu sedang berada di kampung halamannya demi acara perjodohan yang telah lama diatur oleh keluarga besarnya.
Alangkah kagetnya Jeong Do, ayah, kakek serta keluarga besarnya ketika mendengar kabar tentang kehamilan Yoon Seo. Atas restu ayah dan kakeknya, Jeong Do yang ingin bertanggung jawab akhirnya menjemput Yoon Seo ke kota. Namun kebalikan dari keluarga besar Jeong Do, ayah Yoon Seo menolak mentah-mentah niat Jeong Do untuk memperistri Yoon Seo. Setelah dihajar habis-habisan Jeong Do pun diancam untuk tidak lagi menemui Yoon Seo yang akan dijodohkan dengan seorang anak menteri. Sikap dan perlakuan sang ayah terhadap Jeong Do ini membuat Yoon Seo nekat lari dari rumah dan atas nama cintapun akhirnya Yoon Seo mengikuti Jeong Do pulang ke kampungnya.
Di sinilah kehidupan baru Yoon Seo bermula. Segala kemudahan dan fasilitas modern yang biasa dinikmatinya di kota hanya tinggal kenangan. Yoon Seo yang kelak akan menjadi menantu anak tertua pun dididik serta dilatih adat istiadat oleh bibi Jeong Do yang sedari mula memang tidak setuju akan pernikahan Jeong Do dan Yoon Seo yang dianggapnya seperti seekor rubah betina yang tak tahu aturan. Meski sedemikian berat latihan yang diterimanya, Yoon Seo yang ceria tidak mudah menyerah. Apalagi sokongan orang-orang di sekelilingnya terutama Jeong Do, ayah, dan kakeknya yang sangat memperhatikan Yoon Seo. Perjalanan hidup Yoon Seo di rumah barunya ini serta penyelesaian konflik psikologis antara Yoon Seo dan ayahnya serta antara dua keluarga yang berbeda ini akan dimuat sampai sampai di akhir cerita.
Satu-satunya kesamaan dari “My Sassy Girl (2001)” dengan “My Sassy Girl 2″ ini adalah bahwa dua tokoh utamanya adalah seorang cewek cantik yang moodie dan nakal, dan seorang cowok lugu, polos, pemalu yang bersedia melakukan apapun yang diminta oleh si cewek. Meski karakter dasar masing-masing pemeran di kedua versi Sassy ini telah ‘disamakan’ namun memang tak banyak membantu untuk menyamakan rasa serta kesan yang penonton dapatkan setelah menonton Sassy 2.
Di sepuluh menit pertama penyangannya, tidak seperti film Korea bergenre sama, yang biasanya akan memperkenalkan tokoh-tokoh utama, di Sassy 2 ini anda hanya diperkenalkan dengan Yoon Seo si “Sassy girl” yang lebih terkesan binal daripada sassy. Sementara Jeong Do tiba-tiba muncul di permukaan tanpa ada benang merah yang diperlihatkan ke penonton darimana awal kisah pertemuan dan perkenalan Yoon Seo dengannya.
Jika dirunut kembali, sebagian besar rangka, tema dan adegan film ini mirip dengan beberapa adegan pakem film dan serial Korea yang sudah-sudah. Meski sengaja disamarkan, bagi para pecinta sinema korea tentu akan dengan mudah menebak film atau serial apa yang mirip dengan beberapa adegan dari film Sassy 2 ini. Namun, saya pribadi melihat dominasi ide cerita dicomot dari Marrying The Mafia 1 dan My Little Bride (Sweet 18) yang diperankan oleh Han Jin hye dan Lee Dong Gun. Masalah-masalah klasik yang dimuat dalam film bertema gangster seperti “Marrying The Mafia” dari pertempuran antar gangster, perebutan tanah dan wilayah kekuasaan, adu ilmu dan kedigjayaan, plus bumbu konflik antara si ketua gangster dan keluarganya juga muncul di Sassy 2. Herannya, di beberapa adegan muatan ide gangster ini saya lihat seolah dipaksakan muncul meski jadinya malah gak nyambung dengan ide sentralnya.
Pada setiap potongan adegan Yoon Seo di kampung halaman Jeong Do, saya seolah-olah menonton ulang serial Sweet 18 yang sama persis menceritakan kesulitan Yoon Jung Sook (Han Jin hye) yang menerima didikan dan latihan serupa demi menikahi putera tuan tanah atau putera keturunan raja diraja. Beberapa adegan di bagian ini juga mirip dengan yang dialami Chae Kyung (Yoon Eun hye) dalam serial Princess Hours. Berbagai kemiripan ide bahkan adegan ini membubuhkan satu lagi nilai minus dari saya selain dari ketidakseimbangan bobot dan tidak konsistennya jalan cerita yang dirangkai pada satu tema dasar. Tentang apakah film ini sebenarnya? Tentang kisah percintaan si cewek sassy dengan si cowok polos? Tentang gangster dan intrik perebutan kekuasaannya? Atau tentang penyatuan dua keluarga dengan adat, tradisi serta kebiasaan yang berbeda seperti di “Unstoppable Marriage”?
Meski untuk keseluruhan jalan cerita Sassy 2 ini dapat dimengerti, dengan nilai minus di atas ditambah dengan kurangnya penguasaan peran dan penghayatan karakter yang menjadikan interaksi para pemainnya terlihat kaku bahkan dipaksakan, saya tidak menyarankan anda untuk ikut menguliti film yang satu ini. Meski telah menempelkan kata-kata “Sassy Girl” di judulnya, ketidakaslian ide dan rangkaian ceritanya telah menjadikan Sassy 2 ini tak lebih dari sekedar produk parodi yang hanya berhak atas dua bintang disinemakorea.com
Sutradara: Lim Won gook
Pemain: Park Jeong ah (Cheon Yoon soo), Park Jin woo (Lee Jeong do), Jang Min ho (kakek Jeong do), Jo Sang gook (ayah Jeong do), Lee Won jong (ayah Yoon soo)
Release: 22 Mei 2008
Pemain: Park Jeong ah (Cheon Yoon soo), Park Jin woo (Lee Jeong do), Jang Min ho (kakek Jeong do), Jo Sang gook (ayah Jeong do), Lee Won jong (ayah Yoon soo)
Release: 22 Mei 2008
Tailler May Sassy Girl 2 (Frivolous Wife)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar