Pasti tau dong. Dongeng sebelum tidur ini memang sudah menyatu dengan jiwa hampir setiap anak kecil yang suka berimajinasi tentang dunia dongeng seperti putri salju, putri tidur, dan akhirnya cinderella. Dan biasanya cinderella identik sekali dengan sepatu kaca dan peri cantik. Tapi bagaimana jadinya kalau cinderella yang satu ini tak memakai sepatu kaca dan tak meminta bantuan peri cantik seperti dongeng pada umumnya.
Selena Gomez yang berperan sebagai Mary harus menerima nasih buruknya dengan tinggal bersama ibu tirinya yang merupakan artis kurang laku dan suka memberikan banyak pekerjaan rumah kepada Mary. Bukan hanya ibu tirinya yang memperlakukan Mary dengan kejam, tapi juga kedua saudara tirinya yang manja dan selalu bersaing ingin menjadi yang terbaik. terutama saat mengetahui Joe Porker (diperankan oleh Drew Seeley) yang juga seorang artis muda berbakat yang sedang mencari pasangan dance dan mengadakan kompetisi dance.
Sebagaimana cerita cinderella pada umumnya, cinderella tak diperkenankan mengikuti pesta dance oleh ibu dan kedua saudara tirinya. Mary sengaja disuruh ibu tirinya untuk membersihkan kamarnya yang super berantakan dan harus selesai sebelum jam 12 malam. Untung peri baik datang, tapi peri yang satu ini bukan peri kecil yang memakai tongkat sihir tapi sahabat Mary yang datang membawa kostum pesta dan juga menyewa 3 orang untuk membantu Mary membersihkan kamar ibu tirinya. Oh akhirnya si cinderella tertolong dan bisa mengikuti pesta dansa. Untung di pesta dansa itu, semuanya memakai topeng. Jadi Mary tak khawatir ketahuan oleh kedua saudara tirinya jika dia ada di sana.
Sesuai alur cerita cinderella, Mery pun ternyata berhasil menarik perhatian sang pangeran Joe Porker dan mengajak Mery berdansa. Waah, ternyata Mery pandai berdansa juga. Yup, tak heran karena ibu Mery adalah seorang penari handal sebelum dia meninggal. Mery menganggapnya sebagai bakat alam. Tapi Oh tidak.... sebentar lagi jam 12 malam. Mery harus cepat-cepat pulang ke rumah. Karena tergesa-gesa, Mery tanpa sengaja menjatuhkan zone- playernya. Lihat kan, bukan sepatu kaca yang ditinggalkannya. dan yup, sang pangeran yang terlanjur jatuh hati dengan wanita misterius yang berdansa dengannya akhirnya berusaha mencari tau siapa gadis itu.
Seperti menonoton alur dongeng cinderella saja ya, tapi dengan kemasan modern, kisah Mary-Joe Porker tak segamblang cinderella versi dongeng. Meskipun akhirnya sang pangeran menemukan siapa wanita misterius yang berdansa dengannya melalui audisi di seluruh pesta, tapi Mary tak semudah itu menerima cinta Joe. Kedua saudara tiri Mary yang iri dengan Mary sengaja menjebak Mary agar datang ke tempat Joe tengah malam. ternyata di sana ada Natalie, cewek yang terobsesi menjadi pacar Joe. Bukan hanya saudara tiri Mary yang iri dengan Mary, tapi juga ibu tirinya. Saat Mary berhasil memenangkan audiri dance di Manhattan, ibu tirinya dengan seenaknya membatalkan audiri Mary dengan mengarang cerita kalau kedua kaki Mary patah. Apakah hidup Mary berakhir di sini. Oh ternyata tidak. sang pangeran datang menolong dengan mengadakan kompetisi dance.
Ternyata manager audisi dance Manhattan juga hadir dan melihat Mary dinobatkan sebagai pemenang dari kompetisi itu. dan seperti film cinderella lainnya, Mary akhirnya bisa bahagia karena dapat beasiswa untuk sekolah di Manhattan yang berarti Mary meninggalkan rumah ibu tirinya.
Seru... asyik, energik. cerita cinderella versi modern yang terlihat begitu nyata dilengkapi dengan tarian dan musik bukan sekedar dongeng dan tentunya inspiratif yang wajib ditonton bagi pecinta cinta sejati...
Selena Gomez yang berperan sebagai Mary harus menerima nasih buruknya dengan tinggal bersama ibu tirinya yang merupakan artis kurang laku dan suka memberikan banyak pekerjaan rumah kepada Mary. Bukan hanya ibu tirinya yang memperlakukan Mary dengan kejam, tapi juga kedua saudara tirinya yang manja dan selalu bersaing ingin menjadi yang terbaik. terutama saat mengetahui Joe Porker (diperankan oleh Drew Seeley) yang juga seorang artis muda berbakat yang sedang mencari pasangan dance dan mengadakan kompetisi dance.
Sebagaimana cerita cinderella pada umumnya, cinderella tak diperkenankan mengikuti pesta dance oleh ibu dan kedua saudara tirinya. Mary sengaja disuruh ibu tirinya untuk membersihkan kamarnya yang super berantakan dan harus selesai sebelum jam 12 malam. Untung peri baik datang, tapi peri yang satu ini bukan peri kecil yang memakai tongkat sihir tapi sahabat Mary yang datang membawa kostum pesta dan juga menyewa 3 orang untuk membantu Mary membersihkan kamar ibu tirinya. Oh akhirnya si cinderella tertolong dan bisa mengikuti pesta dansa. Untung di pesta dansa itu, semuanya memakai topeng. Jadi Mary tak khawatir ketahuan oleh kedua saudara tirinya jika dia ada di sana.
Sesuai alur cerita cinderella, Mery pun ternyata berhasil menarik perhatian sang pangeran Joe Porker dan mengajak Mery berdansa. Waah, ternyata Mery pandai berdansa juga. Yup, tak heran karena ibu Mery adalah seorang penari handal sebelum dia meninggal. Mery menganggapnya sebagai bakat alam. Tapi Oh tidak.... sebentar lagi jam 12 malam. Mery harus cepat-cepat pulang ke rumah. Karena tergesa-gesa, Mery tanpa sengaja menjatuhkan zone- playernya. Lihat kan, bukan sepatu kaca yang ditinggalkannya. dan yup, sang pangeran yang terlanjur jatuh hati dengan wanita misterius yang berdansa dengannya akhirnya berusaha mencari tau siapa gadis itu.
Seperti menonoton alur dongeng cinderella saja ya, tapi dengan kemasan modern, kisah Mary-Joe Porker tak segamblang cinderella versi dongeng. Meskipun akhirnya sang pangeran menemukan siapa wanita misterius yang berdansa dengannya melalui audisi di seluruh pesta, tapi Mary tak semudah itu menerima cinta Joe. Kedua saudara tiri Mary yang iri dengan Mary sengaja menjebak Mary agar datang ke tempat Joe tengah malam. ternyata di sana ada Natalie, cewek yang terobsesi menjadi pacar Joe. Bukan hanya saudara tiri Mary yang iri dengan Mary, tapi juga ibu tirinya. Saat Mary berhasil memenangkan audiri dance di Manhattan, ibu tirinya dengan seenaknya membatalkan audiri Mary dengan mengarang cerita kalau kedua kaki Mary patah. Apakah hidup Mary berakhir di sini. Oh ternyata tidak. sang pangeran datang menolong dengan mengadakan kompetisi dance.
Ternyata manager audisi dance Manhattan juga hadir dan melihat Mary dinobatkan sebagai pemenang dari kompetisi itu. dan seperti film cinderella lainnya, Mary akhirnya bisa bahagia karena dapat beasiswa untuk sekolah di Manhattan yang berarti Mary meninggalkan rumah ibu tirinya.
Seru... asyik, energik. cerita cinderella versi modern yang terlihat begitu nyata dilengkapi dengan tarian dan musik bukan sekedar dongeng dan tentunya inspiratif yang wajib ditonton bagi pecinta cinta sejati...
cuplikan film Another Cinderela Story
Tailer: Another CInderela Story
Tidak ada komentar:
Posting Komentar